Powered By Blogger

Saturday, December 1, 2007

Boleh Di Baca NIh!!!!

Hellooo GuyS...

Membeli alat elektronik di Jepang untuk dipakai di Indonesia perlu memperhatikan beberapa hal.

  1. Perbedaan tegangan listrik
    1. Umumnya alat elektronik di Jepang dipakai pada tegangan 100V, sehingga kalau dipakai di Indonesia perlu memakai step-down transformer (変圧器トランスフォーマ), yang mengubah tegangan dari 220V ke 100V
    2. Dalam memilih step-down transformer perlu memperhatikan berapa watt daya yang diperlukan alat elektronik tsb. Misalnya CD player yang memerlukan daya sekitar 30W, perlu memakai step-down transformer yang kapasitasnya lebih dari 30 W.
    3. Beberapa alat tertentu memerlukan trafo yang kapasitasnya minimal 2 atau 3 kali dari nilai watt alat tersebut. Misalnya dryer, seterika, alat masak elektronik, penghisap debu, microwave, dsb. Alat-alat ini memakai motor, maupun menghasilkan kalor, sehingga memerlukan daya yang lebih besar. Jadi misalnya dryer yang dipakai 1200W, maka trafo yang diperlukan setidaknya kapasitas daya 3600W. Alat-alat ini tidak direkomendasikan untuk dipakai di luar negeri, karena trafo yang diperlukan akan berukuran sangat besar dan cukup berat.
    4. Yang perlu diperhatikan adalah jika step-down transformer itu dipakai terus menerus, daya yang keluar hanya sekitar 75% dari yang tertulis.
    5. Adaptor yang dipakai di desktop PC kapasitasnya sekitar 300-400W. Tetapi sebenarnya daya yang dikonsumsi tidak senantiasa sebesar itu. Jika pekerjaan yang dilakukan simpel (melihat web, mengetik dokumen, dsb.) daya yang dibutuhkan oleh PC tidak terlampau banyak. Tetapi jika pekerjaan yang dilakukan memerlukan daya yang tinggi (perhitungan kompleks, dsb.), maka daya yang diperlukan akan semakin tinggi, dan alat mudah jadi panas. PC dengan processor Celeron 2.6GHz, misalnya, saat booting memerlukan lebih dari 100 W, tetapi setelah stabil rata-rata hanya mengkonsumsi 70 W. Untuk mengetahui berapa sebenarnya pemakaian dari alat elektronik tsb., dapat dilakukan dengan memakai watt-checker.
    6. Contoh beberapa jenis step-down transformer : 1, 2
  2. Fluktuasi Tegangan
    1. Listrik di Jepang umumnya sangat stabil, tetapi di Indonesia tegangan sering naik turun. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada alat elektronik yang dipakai. Walaupun alat yang dipakai sudah tertulis dapat dipakai pada tegangan 100-240V sekalipun, fluktuasi tegangan ini akan tetap berimbas pada alat elektronik yang dipakai. Karena itu jika alat yang dipakai itu jenis sensitif, seperti TV, PC, video dsb. sangat disarankan agar trafo yang dipilih sudah dilengkapi dengan stabilizer (安定電圧供給機能).
  3. Perbedaan frekuensi : listrik di Indonesia 220V/50 Hz, sedangkan di Jepang ada dua jenis : 50Hz (Jepang Timur) dan 60Hz (Jepang Barat). Kebanyakan alat elektronik sekarang dapat dipakai untuk dua jenis frekuensi ini, tetapi ada baiknya diperiksa terlebih dahulu kalau ingin dibawa ke Indonesia.
  4. Televisi Jepang tidak dapat dipakai di Indonesia kecuali multi-system. Sistem pancaran TV di Jepang adalah NTSC (National Television System Committee). Sistem ini dipakai juga di Kanada, Korsel, Philipina, US. Adapun di Indonesia, sistem yang dipakai berlainan, yaitu PAL (Phase Alternation by Line).
  5. Masukan dari milis ppi-jepang
    1. Baskara : Aspek non-elektroniknya perlu diperhatikan, khususnya bahasa danafter sales, misalnya masalah manual pemakaian yang umumnya berbahasa jepang.Lalugaransi barang2 tertentu (mungkin sebagian besar?) yang hanya berlaku di jepang. Selain itu, menu pada beberapa kamera digital terbaru(pocket type, bukan DSLR) tidak bisa diset ke English (kata seorang penjual kamera di akiba, hanya Canon yang masih bisa multilingual –perlu dicek lagi–)
    2. Danardono Dwi Antono : kalau mau beli barang elektronik yang mau di bawa ke Indonesia sebaiknya pertama pilihlah yang OVERSEAS model bukan DOMESTIC model. Domestic itu untuk dipake Jepang saja dan Overseas di luar Jepang. Ada jenis Digital Still Camera misalnya, yang sama fiturnya antara Overseas Model dan Domestic Model. Namun harga Overseas Model lebih mahal daripada Domestic Model, karena
      1. warranty
        nya berlaku di overseas juga kalau sudah lewat masa berlakunya tetap diterima untuk diservice di service station masing2 maker
      2. On Scree Display nya yang multilingual
      3. begitu pula dengan manualnya. Khusus untuk TV dan Camcorder (Camera-Recorder), perlu pula dicek Broadcast/Color System (PAL/SECAM/NTSC), etc.Biasanya maker punya catalog khusus untuk overseas model ini. Sehingga bisa dicek termasuk power supply 100-240V, frequency 50/60 Hz, color system, channel system, dan broadcasting system
        yang bisa dipake.
    3. Baskara
      Idealnya memang pilih yang overseas model. Akan tetapi, harga dan variasi model menjadi pertimbangan tersendiri. Selisih harga antara model overseas dan model domestik yang pernah saya bandingkan, terutama produk Sony) bisa antara 10-20% (tidak perlu auh2 membandingkannya, cukup berjalan beberapa meter di dalam toko). Meskipun ada embel2 duty free (buat yang baru tinggal <>
Posting di atas Copy punya LOH... (Anto S. Nugroho)


No comments: