Powered By Blogger

Saturday, March 8, 2008

zachman Framework nih..^^

Keamanan, merupakan satu kebutuhan pokok hampir di semua bidang terlebih lagi di bidang IT sampai saat ini. Tidak heran banyak instansi dan perusahaan berani membayar harga mahal hanya untuk keamanan. Hal ini dikarenakan kekhawatiran pada kejahatan, penyusupan dan penyadapan informasi, tentu saja melalui berkas yang disimpan pada media penyimpanan.

Terhubungnya LAN atau komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang keamanan lain (security hole) yang tadinya telah teratasi dengan mekanisme keamanan secara fisik dan lokal. Jaringan internet, merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di dunia. Konsekuensi yang harus di tanggung adalah tidak ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke Internet. Artinya jika operator jaringan tidak hati-hati dalam men-set up sistem dan menerapkan policy-nya, maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet akan dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar.

Karenanya dibutuhkan framework arsitektur sistem informasi perusahaan yang memadai. Dengan menggunakan framework arsitektur, maka akan lebih mudah memahami berbagai informasi perusahaan sehingga dapat memutuskan kebijakan seberapa banyak informasi yang diperlukan dan bagaimana menggunakannya.

John A Machan pada akhir tahun '80-an memperkenalkan sebuah kerangka untuk membantu manajemen dalam melaksanakan dua hal utama. Hal pertama adalah untuk memisahkan antara komponen-komponen utama dalam sistem informasi agar mempermudah manajemen dalam melakukan perencanaan dan pengembangan. Sementara hal kedua adalah bagaimana membangun sebuah perencanaan strategis dari tingkat yang paling global dan konseptual sampai dengan teknis pelaksanaan. Secara prinsip Zachman membagi sistem informasi menjadi tiga komponen besar, yaitu: Data, Proses, dan Teknologi - yang pada perkembangannya menjadi enam buah entiti utama. Seorang praktisi bernama John Zachman di akhir tahun '80-an menganalisa hal ini dan memberikan salah satu solusinya yang hingga saat ini masih relevan untuk dipergunakan. Untuk mengenang namanya, kerangka ini dinamakan Kerangka Zachman (Cook, 1996).

Pada awalnya, kerangka ini dikembangkan untuk membantu para praktisi dalam merancang arsitektur sistem informasi, mulai dari tahap konseptual sampai dengan desain detilnya. Secara prinsip, Zachman membagi teknologi informasi menjadi tiga komponen utama yang masing-masing saling berdiri sendiri atau independen, yaitu: data, proses dan teknologi. Data merupakan bahan mentah atau "raw materials" dari suatu sistem informasi yang harus diolah menjadi informasi. Informasi inilah yang diharapkan akan menjadi "knowledge" bagi sumber daya manusia yang ada, sebagai modal utama dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Komponen kedua adalah proses, yang merupakan suatu prosedur penyaluran data dan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Sementara teknologi merupakan medium yang memungkinkan terjadinya pengolahan data dan penyaluran data secara sangat efisien dan efektif. Ibarat tubuh manusia, data merupakan darah, proses merupakan mekanisme peredaran darah, dan teknologi adalah pembuluh darah.

Framework yang paling utama dikeluarkan adalah Zachman framework, dikeluarkan oleh Zachman Institut for Framework Advancement (ZIFA) sebagai hasil pemikiran dari John Zachman. Hampir dua dekade yang lalu John Zachman, telah meningkatkan suatu bagan yang universal. Untuk melukiskan dan menggambarkan sistem perusahaan secara kompleks dimasa sekarang dan untuk mengatur berbagai perspektif dari suatu organisasi infrastruktur pengetahuan dan informasi. Pengembangan system dalam zachman framework hampir sama dengan yang lain tetapi lebih terorganisir:

Strategi - Perencanaan dari suatu usaha pengembangan sistem keseluruhan organisasi.

Analisa - Definisi yang terperinci tentang persyaratan untuk area tertentu dari bisnis tersebut.

Rancangan - Penerapan teknologi yang spesifik [bagi/kepada] persyaratan menggambarkan selama analisa.

Konstruksi - Konstruksi yang nyata dari sistem tersebut.

Dokumentasi - Persiapan dari manual pemakai, pedoman, dan lain lain menguraikan sistem tersebut.

Transisi - Implementasi dari sistem, agar supaya menjadi bagian dari infrastruktur organisasi tersebut.

Produksi - pengecekan berkelanjutan dari sistem, untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan dari organisasi.

Kelebihan :

- Merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasikan artefak arsitektur Enterprise.

- Struktur logikal untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif manajemen.

- Menggambarkan secara parallel baik dari sisi enjinering yang sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi

- Dikenal secara luas sebagai tool manajemen untuk memeriksa kelengkapan arsitektur dan maturity level.

Kekurangan :

- Tidak ada proses untuk tahap implementasi.

- Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.

- Tidak ada contoh maupun ceklis yang siap secara utuh.

- Perluasan coverage sel-sel tidak jelas


Tahun 1987, John Zachman mengemukakan suatu pendekatan yang berbeda dari usur-unsur pengembangan sistem. Sebagai acuan untuk menciptakan proses tersebut, ia mengambil atau mencari data dari pandangan setiap pengguna lama. Data - data tersebut diambil dari orang yang mengerjakan bisnis, pebisnis yang menjalankan suatu organisasi, sistem analis yang ingin menjalankan bisnis, perancang yang menggunakan teknologi spesifik untuk memecahkan permasalahan dari bisnis, pembangun dari suatu sistem, dan juga sistem itu sendiri. Semua pengguna ini memiliki satu tujuan yang sama yakni mencari informasi yang berguna.

John Zachman'S Framework telah diperlihatkan pada Gambar 1. Baris pada Gambar tersebut mewakili sudut pandang dari beberapa user yang berbeda dalam hal proses pengembangan sistem. Para pengguna tersebut adalah :

1. Ruang Lingkup :

Tujuan bisnis atau pun perusahaan tersebut. Ini diperlukan dalam menetapkan konteks untuk pengembangan sistem usaha apapun.

2. Model dari bisnis ( sudut pandang dari pemilik):

Ini menggambarkan sifat alami bisnis, termasuk struktur nya, fungsi, organisasi, dan sebagainya.

3. Model dari sistem informasi (Pandangan arsitek):

Bagian ini mendefinisikan bisnis yang telah digambarkan pada langkah ke-2, namun dengan syarat-syarat informasi yg lebih mantap. Di mana baris ke-2 menjelaskan fungsi bisnis yang akan diuraikan, sebagai contoh, seperti yang dirasakan oleh orang-orang menyelenggarakannya, yang ke-3 yaitu menjelaskannya bagaimana perubahan data itu dirincikan. Di mana baris ke-2 menggambarkan semua hal-hal keterkaitan dengan perusahaan, ke-3 menggambarkan hal-hal tersebut mengenai bagian mana yang akan diambil oleh perusahaan dalam hal pemeliharaan data.

4. Model teknologi ( Pandangan perancang):

Ini menguraikan bagaimana teknologi mungkin digunakan untuk pengolahan informasi. Di sini basisdata yang berkaitan dipilih oleh orang-orang jaringan atau sebaliknya, berbagai macam bahasa dipilih dan struktur program digambarkan, alat penghubung pemakai yang akan dijelaskan, dan sebagainya.

5. Penyajian yang terperinci ( Pandangan pembangun sistem):

Ini adalah suatu pandangan dari program, spesifikasi basisdata, jaringan, dan sebagainya mendasari sistem tertentu.

6. Fungsi sistem:

Pada akhirnya, suatu sistem diterapkan dan dibuat bagian dari suatu organisasi.


1 comment:

Unknown said...

trima kasih infonya! ada tugas kuliah untuk membandingkan framework zachman dengan tobago, kurang frame tobagonya tapi makasih udah membantu! salam

www.mikro-software.blogspot.com